Pada tanggal 24 September 2022, Pukul 09.30 WIT dilaksanakan via daring aplikasi zoom. Program Studi Hubungan Internasional mengadakan kegitan peninjauan kurikulum dengan judul “Harmonisasi Kurikulum MBKM Program Studi Hubungan Internasional” dihadiri 30 peserta dari Dosen internal prodi, mahasiswa, LPM Unimuda Sorong, mitra staff ahli Konsulat Jenderal Jeddah, serta rekan dosen Hubungan Internasional eksternal. Kegiatan ini berlangsung selama 2 jam yang menghadirkan narasumber DR. Agus Haryanto sebagai Pakar kebijakan MBKM dari AIHII dan Sidiq Ahmadi, M.A. sebagai Tim penyusun OBE HI UMY. Turut hadir Rektor Unimuda Sorong Bapak DR. Rustamadji, M.Si, memberikan sambutan, dengan semangat beliau memberikan sambutan jika Program Studi Hubungan Internasioal Unimuda Sorong yang dapat mengangkat putra putri Papua untuk maju ke dalam ranah Internasional. Harmonisasi kurikulum Tentunya tidak bisa pungkiri, dengan kebijakan MBKM selama 1 semester diperlukan perubahan, sinkronisasi, dengan kebijakan MBKM tapi tetap mempunyai ciri khas dan alumni Mahasiswa Hubungan Internasional.
Bapak Sidiq Ahmadi saat peninjauan kurikulum menjelskan Keterampilan lulusan diadopsi dari KKNI. Profil lulusan dapat diambil dari sajian mata kuliah sudah yang sudah tersedia di kurikulum, serta di urutkan dalam angka kompetensi yang sudah didapatkan oleh mahasiswa. Kemudian lulusan akan menguasai seluruh kompetensi dalam kurikulum yang sudah di susun. Capaian Pembelajaran (CPL) harus terdistribusi secara keseluruhan dalam sajian mata kuliah. Berdasarkan visi dan misi yang sudah disusun oleh Program Studi Hubungan Internasional, mata kuliah ciri khas menarik karena kombinasi antara Tourismpreneur, Entrepreneur dan Islam. Posisinya sangat menarik dan potensial dalam merespon hal terkini berkaitan dengan halal tourism. Format dokumen kurikulum di sesuaikan dengan panduan terbaru. Ada beberapa kekhasan yang perlu kita perhatikan di kurikulum ini yaitu keselasaran Visi misi prodi, Capaian pembelajaran, bobot mata kuliah. Kurikulum ini menjadi koheren, dalam akreditasi menjadi hal yang penting. Adanya kesusaian capaian pembelejaran, profil lulusan dari kurikulum tersebut.
Agus Haryanto sebagai narasumber mengatakan visi misi yang sudah disusun oleh Prodi H Unimuda Sorong belum bisa memuat sajian mata kuliah kurikulum MBKM selain itu belum ada ciri khas dari program studi Hubungan Internasional di wilayah Indonesia Timur. Kurangnya konstemplasi dalam menyusun kurikulum, serta minimnya riset terdahulu terkait isu lokal untuk memberikan kajian di empat semester.dengan harapan terbentuk profil lulusan yang dinilai project based learning, menerapkan student center. Kemudian untuk program Kerjasama yang telah terbangun sebagai mitra strtaegis magang dan riset penelitian. Staff Ahli Kemenlu Talabul Amal mengatakan kurikulum HI harus bisa menyesuaikan isu-isu global. Sebagai kalimat penutup, KJRI mendukung MoU dengan program studi Hubungan Internasional untuk magang di KJRI Jeddah. (ACP)